Uji Coba Perangkat Baru EWS, Sebagai Peringatan Dini Banjir

Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogya, Nur Hidayat saat berada di ruang Pusdalops BPBD Kota Yogya untuk melakukan simulasi sembilan EWS baru. (Foto : BPBD Kota Yogyakarta)
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogya, Nur Hidayat saat berada di ruang Pusdalops BPBD Kota Yogya untuk melakukan simulasi sembilan EWS baru. (Foto : BPBD Kota Yogyakarta)

HALOPOS.ID|YOGYAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogya melakukan uji coba sembilan perangkat baru Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini banjir yang telah selesai dipasang.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogya, Nur Hidayat mengatakan sembilan perangkat EWS ini di pasangkan di tiga sungai di Kota Yogya yakni Sungai Code, Sungai Winongo, dan Sungai Gajang Wong.

Untuk Sungai Code dipasangkan di Kampung Gampingan, Serangan, Suryowijayan. Sedangkan Sungai Winongo EWS dipasangkan di Kampung Ledok Tukangan, Jagalan Beji, dan Mulyorejo.

“Sementara untuk Sungai Gajah Wong berada di Kampung Gendeng, Balirejo, Tegalgendu. Sembilan EWS ini semuanya atomatis,” jelasnya di ditemui di Kantor BPBD Kota Yogya, Kamis (13/2/2025).

Dengan pemasangan sembilan EWS baru tersebut, total di Kota Yogya telah terpasang 26 EWS. Menurutnya keberadaan EWS sangat penting sebagai alat peringatan dini guna meningkatkan kesiapsiagaan warga yang tinggal di bantaran.

“Sebelumnya kami memiliki 17 EWS. Tambahan EWS ini juga sebagai komitmen kami dalam meningkatkan pelayanan kepada warga terkait peringatan dini bahaya banjir,” ungkapnya.

Cara kerja EWS otomatis ini adalah ketika air sungai mengalami kenaikan level tertentu yang terpantau dari water level secara otomatis EWS akan mengeluarkan bunyi peringatan.

“EWS otomatis teknisnya itukan telemeternya ada di utara Kota Yogya, jadi ketika sebelah utara menunjukkan angka permukaan air di atas batas maksimal maka nanti dengan sendirinya mengirimkan sinyal kepada kita, kemudian kita membunyikan EWS tersebut dari ruang Pusdalops BPBD Kota Yogya,” terangnya.

Dengan penambahan sembilan EWS otomatis ini ia berharap dapat memberikan kesiapsiagaan dini di masyarakat sehingga ketika terjadi bencana banjir dapat meminimalisir adanya korban jiwa.

“EWS otomatis ini tentunya responnya lebih cepat jika dibandingkan EWS manual. Diharapkan kesiapsiagaan masyarakat juga akan lebih baik sehingga korban jiwa dapat terhindarkan,” bebernya.

Sementara itu Ketua Kampung Tangguh Bencana (KTB) Tegalgendu, M Istiawan menyambut baik pemasangan EWS baru di wilayahnya. Menurutnya pemasangan EWS baru tersebut tidak hanya bermanfaat untuk warga Kotagede saja namun juga bermanfaat bagi masyarakat yang berada di sepanjang bantaran Sungai Gajah Wong.

“Meskipun EWS ini berdiri di wilayah Kotagede. Namun manfaatnya juga dapat dirasakan seluruh warga bantaran Sungai Gajahwong. Misalnya timur sungai ini sudah masuk wilayah Kepanewon Banguntapan,” bebernya.

Pihaknya pun meminta kepada masyarakat juga ikut merawat perangkat EWS tersebut agar fungsinya dapat bertahan lama.

“Ini merupakan aset peting bagi warga bantaran sungai. Harus kita rawat agar awet dan tidak cepat rusak,” ungkapnya.

Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat bantaran sungau untuk tidak panik ketika mendengar sirine dari perangkat EWS karena perangkat tersebut berbunyi 15 menit sebelum air sungai meluap.

“Jadi waktu 15 menit ini bisa digunakan warga untuk mempersiapkan diri dan juga untuk membawa barang-barang yang benar-benar urgent,” ujarnya. (SN)