Tinjau Khitanan Massal, Gubernur Apresiasi Bomba Grup dan RMTH

PALEMBANG – Biaya khitan bagi masyarakat kurang beruntung atau kurang mampu sangat berat, terkadang mereka harus menunggu sampai anaknya SMA untuk di khitan. 

Melalui inisiasi Yayasan Masjid Agung Palembang dan peran besar Bomba Grup serta yayasan Raden Muhammad Taufik Husni (RMTH) Palembang. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H di Palembang, Sumatera Selatan ini diisi dengan kegiatan khitanan massal yang berlangsung di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo atau Masjid Agung Palembang, Rabu (20/10/2021).

Ketua Yayasan RMTH, RM Taufik Husni, selaku inisiator dan donatur kegiatan mengaku gembira dengan antusiasme warga yang memanfaatkan kegiatan khitanan massal. Kedepan, pihaknya berjanji akan turut serta dalam kegiatan serupa. Hanya saja, dalam pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap mengingat pelaksanaan khitanan massal dilaksanakan ditengah kondisi pandemi.

“Kedepan, kami berharap situasi pandemi sudah semakin membaik sehingga khitanan massal dapat dilakukan sekaligus dalam jumlah besar. Sementara ini. Dalam pelaksanaannya kami atur secara bertahap untuk menghindari kerumunan. Selain itu, tetap kami menerapkan Prokes ketat selama acara berlangsung,” katanya.

Gubernur Sumsel, Herman Deru sangat mengapresiasi khitanan massal yang diinisiasi dan di donaturi oleh Bomba Group dan yayasan RMH dan yayasan masjid Agung Palembang ini.

Bahkan ia menilai, khitanan massal ini penting dilakukan, karena tidak semua orang mampu menyunatkan anaknya. Selain itu mengkhitankan anak laki-laki juga menjadi kewajiban dari orang tua.

“Kewajiban orang tua itu diantaranya memberi nama yang baik, mengkhitankan, memberikan pendidikan yang layak dan menikahkan jika anaknya sudah dewasa,” paparnya.

Orang nomor satu di Sumsel ini mengatakan, kepedulian yang dilakukan pengurusan oleh Bomba Grup, yayasan RMTH dan yayasan Masjid Agung Palembang menggelar bhakti sosial bagi kaum dhuafa dan sunatan massal bagi anak yatim juga merupakan salah satu sikap peduli yang diajarkan Rasulullah SAW.

“Terima kasih kepada korporasi ataupun perorangan melalui Yayasan Masjid Agung sehingga acara khitanan ini dapat digelar. Kalau semua peduli saya yakin tidak ada lagi jurang pemisah antara si mampu dan si miskin,” ungkap Deru.

Menurutnya kegiatan ini merupakan wujud kepedulian yang luar biasa, meskipun dana ada tapi kalau tidak ada kepedulian tentu tidak terlaksana. Makanya dirinya juga mendukung dengan menambah bantuan-bantuan kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19.

“Makanya saja sering mengajak dalam kebaikan itu tidak bisa memberi dalam bentuk uang dan dalam bentuk barang. Tidak bisa barang, bantu dengan tenaga. Tidak bisa juga, bantu dengan tenaga, bantu dengan doa,” harapnya.

Ketua Yayasan Masjid Agung Palembang, Kgs.H Ahmad Sarnubi mengatakan, kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin dari Masjid Agung Palembang sejak beberapa tahun yang lalu. Bahkan untuk khitanan massal ini diutamakan kepada anak yatim, artinya setiap tahun bisa ada kurang lebih 1000 orang.

“Alhamdulillah peserta hari ini lebih dari 100 orang, artinya peminat sunatan ini sangat banyak sekali,” ucapnya. (RZ)

Editor: Hendra P