HALOPOS.ID|PALEMBANG – Ribuan umat muslim, yang tergabung dalam Aksi Bela Palestina Jilid IV, Minggu (27/4/2025) melakukan aksi demonstrasi di DPRD Kota Palembang. Aksi di mulai sejak subuh dengan titik kumpul di bundaran air mancur, kemudian dilanjutkan dengan aksi long march menyeberangi sungai Musi lewat jembatan Ampera.
Para masa aksi bela Palestina ini sejak subuh berada di Masjid Agung Palembang, mereka melaksanakan subuh berjamaah. Yang kemudian di lanjutkan dengan berkumpul dibundaran air mancur, sambil melakukan orasi mengutuk Yahudi yang telah melanggar perjanjian damai. Asi Bela Palestina Jilid IV ini mengusung tema Istighosah dan Long March: Sumsel Bersama Palestina Sampai Merdeka.
Ketua Aliansi Palestina Merdeka, Ustadz Windo Wijaya Putra, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk nyata kepedulian rakyat Sumsel terhadap penderitaan saudara-saudara di Palestina.
“Aksi Jilid IV ini kami gelar kurang dari dua bulan sejak aksi sebelumnya, karena genosida dan penindasan terhadap rakyat Palestina terus meningkat. Kami tidak bisa tinggal diam,” tegas Windo.
Menurut Windo, pemilihan jembatan Ampera sendiri dilakukan sebagai simbol bahwa kota Palembang dipilih sebagai representasi bahwa warga Sumsel secara tegas menyuarakan solidaritas untuk kemerdekaan Palestine.
“Bersama Palestina sampai Merdeka. Allahu Akbar,” tegasnya.
Sedangkan Gedung DPRD dipilih sebagai titik akhir untuk mendorong wakil rakyat lebih aktif mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, baik dalam doa, aksi nyata, maupun diplomasi.
Ketua pelaksana kegiatan, Ahmad Fathan, mengatakan aksi bergerak secara swadaya.
“Anggaran aksi ini murni dari kantong pribadi para relawan, sebagai bentuk amal dan sumbangsih bagi perjuangan rakyat Palestina,” jelasnya. Pada aksi kali ini, rencana akan ada delegasi khusus dari Sumsel yang direncanakan berangkat ke wilayah perbatasan Palestina.
“Insya Allah ada perwakilan dari Aliansi Sumsel Peduli Palestina yang akan membawa langsung dana dan amanah masyarakat Sumsel ke perbatasan, serta meliput langsung penyaluran bantuan dari aksi Jilid III dan Jilid IV,” ujar Ahmad.
Dalam aksi tersebut, tampak iring-iringan massa membawa atribut bendera Palestina di kawal secara ketat oleh aparat kepolisian. Dalam orasi yang disampaikan para tokoh, mereka menyebut perdana menteri Israel, Netanyahu sebagai penjahat dunia. Namun, ada juga pesan kepada dunia bahwasanya stop membunuh para jurnalis yang Tengah melaksanakan tugas mereka di jalur Gaza.
Dina, salah satu perwakilan peserta aksi demo free Palestine, mengaku terharu dengan dukungan warga untuk bergabung dengan aksi bela Palestina.
“Kita lihat di medsos, di televisi bahkan media massa. Genosida yang dilakukan oleh Israel, sudah sangat keterlaluan. Dimana hati kita, ketika kita tidak membantu saudara-saudara kita yang ada di Palestine. Mereka tidak hanya butuh makanan, pakaian dan air minum. Terlebih mereka butuh kemerdekaan yang akan membuat bangsa dan negaranya menjadi damai. Jadi ayo dukung Palestine,” pungkas dia. (*)