Lomba Mobile Legends dan Cerdas Cermat Warnai Sosialisasi Pilkada di Palembang

Ketua KPU Kota Palembang, Syawaluddin
Ketua KPU Kota Palembang, Syawaluddin

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang melaksanakan sosialisasi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang ditujukan khusus untuk pemilih pemula. Acara ini digelar mulai 5 hingga 12 September 2024 dengan melibatkan 36 sekolah tingkat SMA dan SMK di Kota Palembang, baik sekolah negeri maupun swasta.

Program sosialisasi ini tak hanya bersifat edukatif tetapi juga dikemas secara menarik melalui berbagai kegiatan seperti cerdas cermat, story screening, kompetisi Mobile Legends, serta pentas seni dan budaya. Dengan pendekatan yang interaktif dan sesuai dengan minat anak muda, KPU berusaha untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman generasi muda mengenai pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi.

Ketua KPU Kota Palembang, Syawaluddin, menjelaskan tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai demokrasi dan pentingnya satu suara dalam Pilkada. Saat ditemui di Atyasa Convention Center Palembang pada Sabtu (21/09/2024), Syawaluddin menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan penyelenggaraan acara sosialisasi tersebut.

“Alhamdulillah, sosialisasi khusus pemilih pemula berjalan dengan lancar. Kami memberikan pemahaman kepada adik-adik yang baru pertama kali akan mengikuti Pilkada, terutama mengenai pentingnya peran mereka sebagai pemilih dan arti pentingnya satu suara yang mereka miliki. Kami juga menyisipkan materi tambahan seperti pendidikan tentang kepramukaan, kebangsaan, dan nilai-nilai nasionalisme lainnya,” jelas Syawaluddin.

Sosialisasi ini difokuskan kepada siswa-siswa SMA dan SMK yang rata-rata masih berada di bawah usia 17 tahun, namun akan berusia cukup untuk memilih pada saat Pilkada berlangsung pada 27 November 2024. Menurut Syawaluddin, para siswa yang telah genap berusia 17 tahun pada tanggal tersebut akan secara otomatis terdaftar sebagai pemilih.

“Kami ingin memberikan edukasi sedini mungkin kepada generasi muda di Kota Palembang, terutama bagi mereka yang belum memiliki KTP saat ini, namun nantinya akan terdaftar secara otomatis ketika usia mereka mencukupi saat Pilkada berlangsung. Ini adalah langkah penting untuk membentuk pemilih yang cerdas dan kritis di masa mendatang,” lanjutnya.

KPU Kota Palembang menyadari bahwa untuk mencapai tujuan ini, mereka perlu menyesuaikan cara penyampaian pesan dengan minat dan gaya hidup pemilih pemula. Oleh karena itu, mereka menggabungkan edukasi tentang pemilu dengan kegiatan-kegiatan yang menarik minat anak muda seperti lomba Mobile Legends dan pertunjukan seni.

Menurut Syawaluddin, kegiatan cerdas cermat dan story screening yang dilakukan di sekolah-sekolah tidak hanya bertujuan mengasah pengetahuan peserta tentang Pilkada, tetapi juga sebagai ajang untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya memilih pemimpin yang tepat. Selain itu, kegiatan-kegiatan tersebut juga menjadi sarana bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka.

“Kita tahu anak-anak muda saat ini memiliki cara belajar yang berbeda dari generasi sebelumnya. Maka dari itu, kami mencoba menghadirkan pendekatan yang lebih kreatif, dengan menggabungkan unsur edukasi dan hiburan agar mereka lebih mudah mencerna informasi yang kami sampaikan. Misalnya, melalui lomba Mobile Legends, kami bisa menyisipkan pesan-pesan demokrasi dan pentingnya pemilu. Dengan demikian, anak-anak ini bisa belajar dengan cara yang menyenangkan,” ungkapnya.

Selain menekankan pentingnya partisipasi pemilih pemula dalam Pilkada, KPU Kota Palembang juga memberikan pemahaman kepada para siswa mengenai cara memilih calon pemimpin yang tepat.

Salah satu pesan utama yang disampaikan dalam sosialisasi ini adalah agar para pemilih pemula tidak hanya melihat tampilan fisik atau popularitas calon, tetapi juga mempelajari visi, misi, dan rekam jejak para calon kepala daerah.

Kami selalu menekankan kepada adik-adik yang hadir dalam sosialisasi ini untuk tidak sembarangan dalam memilih. Lihatlah visi dan misi para calon, pelajari rekam jejak mereka, dan pastikan mereka memiliki komitmen untuk memajukan daerah. Dengan begitu, pada tanggal 27 November 2024 nanti, mereka bisa membuat pilihan yang tepat dan tidak salah pilih,” ujar Syawaluddin.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, KPU berharap para siswa dapat menjadi agen perubahan dan pelopor demokrasi yang lebih baik di masa depan. Tidak hanya sebagai pemilih, mereka diharapkan mampu menjadi sosok yang kritis dalam menilai kebijakan-kebijakan publik dan berperan aktif dalam proses politik di tingkat lokal maupun nasional.

Kesuksesan acara sosialisasi ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk para guru dan dewan juri yang terlibat dalam kegiatan ini. Syawaluddin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para guru dan dewan juri yang telah mendampingi dan mengikuti rangkaian acara sosialisasi selama beberapa hari ini. Semoga apa yang telah kami sampaikan bisa dipahami dengan baik oleh adik-adik pemilih pemula, dan mereka bisa menjadi generasi penerus yang lebih sadar akan pentingnya proses demokrasi,” tuturnya.

Ke depan, KPU Kota Palembang berharap kegiatan sosialisasi seperti ini bisa terus berlanjut, tidak hanya menjelang Pilkada, tetapi juga pada setiap momen pemilu lainnya. Kegiatan ini dinilai sangat penting untuk membangun kesadaran politik di kalangan pemilih muda, sekaligus menciptakan pemilih yang kritis dan cerdas dalam memilih pemimpin.

Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar KPU Kota Palembang merupakan langkah strategis untuk mencerdaskan pemilih pemula. Dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan, KPU berhasil mengemas materi edukasi yang penting mengenai demokrasi dan pemilu dalam format yang sesuai dengan minat anak muda.

Kegiatan ini diharapkan dapat membekali generasi muda dengan pengetahuan yang cukup untuk menjadi pemilih yang cerdas dan kritis, serta mampu berkontribusi dalam proses demokrasi yang lebih baik di masa mendatang. (RN)