HALOPOS.ID|PALEMBANG – Titik panas (hotspot) di Sumatera Selatan melonjak dalam beberapa hari terakhir. Tertinggi terjadi pada Selasa (13/8) yang mencapai 51 titik. Total sepanjang Agustus ini sudah 300 titik terdeteksi.
“Dalam dua hari terakhir hotspot alami kenaikan, Senin (12/8) ada 48 titik dan Selasa (14/8) 51 titik. Total Agustus ini ada 300 titik yang terdeteksi,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Rabu (14/8/2024).
Ia menyebut, kenaikan hotspot pada Selasa terjadi di 7 wilayah. Muara Enim terbanyak dengan 24 titik, Musi Banyuasin 14 titik, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 5 titik, Ogan Komering Ilir (OKI) 4 titik, Lahat 2 titik, Musi Rawas (Mura) dan Banyuasin 1 titik. Sementara sehari sebelumnya 3 wilayah di Muara Enim, Muba dan OKI juga menyumbang belasan hotspot.
Pada Agustus ini, jumlah hotspot terbanyak ada di wilayah Muara Enim 87 titik, Musi Banyuasin 82 titik, Banyuasin 25 titik, Musi Rawas 22 titik, Musi Rawas Utara 21 titik dan OKI 20 titik. Sementara daerah lain masih di bawah angka tersebut.
“Lima daerah belum terdeteksi hotspot ada di Palembang, Pagar Alam, Lubuklinggau, Prabumulih dan OKU Selatan,” katanya.
Sepanjang tahun ini, angka hotspot tertinggi terjadi pada Juli lalu yang mencapai 530 titik. Sementara sepanjang 2024 ini, jumlah hotspot di Sumsel telah mencapai 1.270 hotspot.
Terbanyak terjadi di Muba 295 titik, Muara Enim 233 titik, Musi Rawas 155 titik dan Muratara 118 titik. Sementara wilayah lain masih di bawah angka 100 titik. Pagar Alam nihil hotspot.
Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani menambahkan, rendahnya potensi hujan sepekan ke depan akan membuat hotspot naik.
“Korelasinya seperti itu. Jika ada yang memicu hotspot dan terjadi Karhutla, akan membuat titik panas naik. Faktor kecepatan angin juga naik, cenderung membuat Karhutla sulit dipadamkan,” imbuhnya. (MRS)