Hari Lahir Pancasila, Alfi Rustam : Pancasila Sebagai Dasar Negara atau Utopia Bangsa?

Hari Lahir Pancasila, Alfi Rustam : Pancasila Sebagai Dasar Negara atau Utopia Bangsa?
Hari Lahir Pancasila, Alfi Rustam : Pancasila Sebagai Dasar Negara atau Utopia Bangsa?

HALOPOS.ID|BANYUASIN – Hari lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni, sekaligus menjadi hari libur Nasional. Namun dalam peringatan tersebut, Alfi Rustam Tokoh Sumatera Selatan mengatakan Pancasila lebih seperti Utopia Bangsa dari pada menjadi sebuah dasar Negara.

“Pancasila memang terlihat sangat megah dari segi diksi, namun menjadi hal yang Utopis jika dilihat dari mata realita. Kita lihat dari sila ke 4 saja ‘kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan’, apakah hal itu terwujud? Yang lebih miris apakah hal itu sedang digapai oleh pemerintahan saat ini? Saya jadi berpikir apakah Pancasila ini memang dasar Negara atau sebatas Utopia Bangsa?,” ujarnya kepada pers via telepon, (01/06/24).

Alfi menilai implementasi Pancasila pada tanah air masih nihil, banyak poin dari dasar negara tersebut yang belum bisa terealisasikan dengan baik.

“Hampir pada setiap poin Pancasila terdapat masalah krusial yang hingga kini belum terselesaikan, sila ke lima misal, apakah pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik di tengah kota dan di penjuru Sumatera Selatan sudah adil? Walaupun memang, adil tidak harus sama tapi adilpun tidak boleh pilih kasih,” ungkapnya.

Tokoh Sumatera Selatan tersebut menambahkan jika ingin mewujudkan Pancasila secara utuh, harus diawali dengan memilih pemimpin yang berani dan memahami Pancasila secara menyeluruh.

“Jika menginginkan Pancasila membumi di republik ini, memang harus diawali dari memilih pemimpin yang berani dan paham Pancasila secara baik. Memang dibutuhkan keberanian untuk menegakan Pancasila secara utuh, karena diluar sana banyak pemimpin, individu, oknum yang memiliki wewenang, namun hanya menggunakan kuasa tersebut untuk kepentingan pribadi dan kelompok, bukan untuk kepentingan bersama. Oleh karena itulah dibutuhkan keberanian pada seorang pemimpin untuk memberantas hal tersebut serta memihak kepentingan Bangsa dan Negara,” pungkasnya.