HALOPOS.ID|PALEMBANG – Secara resmi Soeheindra Tamzil ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Rakyat Indonesia Baru (Grib Jaya) Kota Palembang yang ditunjuk langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Grib Jaya Sumsel, Satria Amri Ramadhan di Gedung Serba Guna Kebon Gede Palembang, Jumat (23/08/2024).
Sebelumnya, Ketua DPC Grib Kota Palembang dijabat oleh Jamaluddin.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Grib Jaya Sumatera Selatan Satria Amri Ramadhan menerangkan bahwa pemberhentian Jamaluddin sebagai ketua sudah melalui prosedur yang benar sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
“Pemberhentian Jamaluddin sudah sesuai dengan prosedur AD/ART,” terang Satria.
Adapun alasan kuat pemberhentian terhadap Jamaluddin buntut dari pada rekaman voice not milik Jamaluddin.
“Dalam rekaman voice not tersebut, Jamaluddin bicara kata-kata kasar yang ditujukan kepada saya,” ungkap Satria.
Selain itu kata Satria, sebelumnya Jamaluddin juga mengirimkan pesan melalui voice not ke Group DPD Grib Jaya Sumsel bahwasanya Grib Jaya Sumsel akan ribut dengan organisasi masyarakat (Ormas) lain. “Padahal, tidak ada terjadi ribut sama sekali, malahan kami di lapangan bekerja sama dengan ormas lain,” kata Satria.
Di dalam group itu ada ketua Grib Jaya Pusat. Ketua Grib Jaya Pusat sudah memerintahkan kepada saya untuk melakukan pemecatan terhadap Jamaluddin,” sambung Satria.
“Saya tidak memberikan SP 1, SP 2 dan SP 3, tetapi langsung melakukan pemecatan terhadap yang bersangkutan,” tambah Satria.
Menurut Satria, sikap Jamaluddin tidak mencerminkan sebagai seorang ketua. Terlebih, rekaman dalam voice not Jamaluddin berisi kata-kata kasar.
“Dia (Jamaluddin) bicara kasar dalam group tidak hanya sekali, tetapi sudah beberapa kali, awalnya saya bisa meredam, karena sebagai ketua sebisa mungkin harus bersikap tenang, tetapi, terakhir apa yang sudah dilakukan oleh Jamaluddin menurut saya sudah melebih batas,” tegas Satria.
Dari itu, hari ini dirinya memberikan SK mandat kepada Suhendra ditunjuk sebagai ketua DPC Grib Jaya Kota Palembang.
“Harapan saya, Ketua Grib Jaya Palembang yang baru ini dapat menjalankan tugas dengan baik dan menjaga sikap, serta perkataan buruk,” tutup Satria.
Ditempat yang sama, Pembina DPD Grib Jaya Sumsel Diky Haitami membenarkan jika ada rekaman suara yang diduga mirip suara Jamak Udin yang menyatakan Diki pasar 16, itu adalah dirinya.
“Nama saya dicatut, kepada Jamak Udin masih ada waktu untuk berbenah, masih ada waktu untuk Introspeksi diri. Saya sebagai pembina harus saya tunjukkan kalau saya pembina, bukan pengacau,” katanya.
“Kalau dia ada masalah pribadi dengan saya hadapi saya,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah DPD GRIB Jaya Sumsel, Sibawaihi menjelaskan, kalau pemberhentian tidak hormat itu tidak perlu SP 1, SP 2 dan SP 3.
“Sekarang ini banyak anggota PAC Grib Jaya kota Palembang yang mengundurkan diri. Itu karena Jamak Udin yang tidak bisa memimpin. Kemudian, Haji Jamak Udi itu mengadu domba antara DPC PP dengan DPD Grib Jaya Sumsel,” katanya.
“Oleh sebab itu, KSB bermusyawah dengan pembina, dan pengurus kami mengambil keputusan ketua DPC Grib Jaya Palembang Jamak Udin diberhentikan secara permanen.Silahkan Jamak Udin menempuh jalur hukum. Tapi kami punya bukti bukti pelanggaran yang dilakukan Jamak Udin,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Ketua DPC Grib Jaya Palembang Soeheindra Tamzil mengucapkan terima kasih pembina ,penasehat, Ketua DPD Grib Jaya Sumsel, dan Sekretaris Daerah DPD GRIB Jaya Sumsel yang sudah memberikan amanah kepada dia menjadi Ketua DPC Grib Jaya Kota Palembang.
“Saya mengajak semua anggota Grib Jaya Kota Palembang untuk menjaga marwah organisasi Grib Jaya dan menjaga kekompakan untuk kemajuan Grib Jaya, ” tandasnya. (NT)