SUMSEL  

DPRD Sumsel Nilai Penerapan Ganjil Genap Belum Populis

Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Mgs Syaiful Padli
Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Mgs Syaiful Padli

PALEMBANG – Rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk menetapkan sistem genap ganjil di kota Palembang untuk menekan angka penyebaran Covid-19 dinilai belum populis. Hal tersebut di katakan oleh Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli.

Pasalnya, kota Palembang belum saatnya ditetapkan ganjil genap, apalagi disinyalir untuk menurunkan angka Covid-19 di Palembang.

“Penurunan jumlah Covid ini tidak harus dilihat dengan pembatasan ganjil genap, kedua kita harus melihat kearifan lokal di kota kita, tidak serta merta kebijakan kota lain kita terapkan disini, ternyata belum pas, apalagi saat ini kota Palembang khususnya tidak semacet di ibu kota, jadi kebijakan ganjil genap ini saya lihat belum pas diterapkan di kota Palembang,” kata Syaiful, Sabtu (3/7/2021).

Lebih lanjut Politisi PKS ini menilai banyak cara untuk menurunkan angka Covid-19 di Sumsel terutama di kota Palembang, salah satunya dengan mempercepat proses vaksinasi yang hari ini baru 58 persen seluruh Sumsel.

“Artinya disini dulu yang harus dikejar oleh Pemprov Sumsel,” katanya.

Selain itu pihaknya melihat untuk testing Covid-19 masih terlalu sedikit, idealnya satu orang terkena Covid-19 maka Dinkes Sumsel harus stressing 15 orang di sekitarnya .

“Dan hari ini kemampuan di kita 1 orang terpapar Covid-19 baru di testing satu , dua orang disekitarnya, artinya ini yang jadi prioritas bukan kebijakan ganjil genap yang terjadi hari ini,” ungkapnya.

Bahkan, fraksi PKS DPRD Sumsel akan menyampaikan hal ini dalam rapat paripurna DPRD Sumsel pada senin depan.