HALOPOS. ID|PALEMBANG – Angka stunting di Sumatera Selatan pada tahun 2023 tercatat sebesar 20,3 persen atau masih di bawah rata-rata stunting di Indonesia yang mencapai 21,5 persen. Angka ini diperoleh dari data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.
Sebanyak 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan Prevalensi Balita Stunted (tinggi badan menurut umum) menurut SSGI 2022 dan SKI 2023, penurunan tertinggi tiga kabupaten/kota tahun 2023 dengan penurunan angka stunting yaitu Kabupaten Lahat, Kabupaten OKU Timur, Kabupaten Banyuasin sementara peringkat tertinggi di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 17,4 persen.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Dedy Irawan, mengungkapkan, sinkronisasi, akselerasi Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Sumsel dapat mengoptimalkan demografi dan peningkatan SDM menuju Indonesia Emas 2045.
“Pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) asupan gizi perlu diperhatikan mulai dari calon pengantin, calon ibu, janin dan anak,” ujar saat diwawancarai Selasa, (30/4/2024).
Ditambahkan Dedi, pelayanan kesehatan menjadi perhatian sesuai tingkatan penyakit yang diderita mulai dari pelayanan melalui Puskesmas atau rujukan rumah sakit. Kendala di lapangan adalah konvergensi, koordinasi dan penyamaan strategi dan sasaran serta masalah data yang menjadi perahatian. (MRS)