Air dan Tanah Bumi Sriwijaya Dibawa ke Titik Nol IKN

Gubernur Sumsel, Herman Deru
Gubernur Sumsel, Herman Deru

HALOPOS.ID|KALTIM – Dalam rangka memenuhi intruksi Presiden RI, Joko Widodo yang mengundang seluruh Gubernur di Indonesia ke titik nol Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara yang tepatnya terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin, 14 Maret 2022.

Gubernur Sumsel, Herman Deru turut membawa 1 kilogram tanah dan  2 liter air dari Bumi Sriwijaya untuk selanjutnya dibawa ke IKN Nusantara.

“Ya sesuai dengan yang dimintakan pak Presiden, kita dari Sumatera Selatan sudah menyiapkan bawaan berupa air dan tanah yang berasal dari Bumi Sriwijaya ini,” tegasnya.

Herman Deru menyebut, adapun air sebanyak 2 liter yang dibawa ke titik nol IKN berasal dari 9 sungai besar di Sumsel atau tepatnya disebut Batanghari Sembilan yakni Sungai Kelingi, Sungai Beliti, Sungai Lakitan, Sungai Rawas, Sungai Rupit, Sungai Batang Hari Leko, Sungai Ogan, Sungai Komering dan Sungai Lematang yang menyatu di Sungai Musi Kota Palembang.

Batang Hari Sembilan filosofinya menggambarkan keberagaaman suku, budaya, adat dan istiadat masyarakat Sumsel. Meski  masyarakat Sumsel  hiterogen namun dalam kehidupan sehari-hari  tetap rukun, saling menghormati satu sama lain, sehinga wajar jika kita sampai saat ini menyandang predikat Sumsel Zero Konflik,” paparanya.

Sementara untuk 1 kilogram tanah yang  ikut sertakan  dibawa ke IKN, lanjut Herman Deru merupakan tanah asli  dari Bumi Sriwijaya.

Kita ingin  menyampaikan pesan bawa dulunya di Sumatera Selatan ada kerajaan besar bernama  Sriwijaya  di  abad ke 7 yang mampu menyatukan pulau-pulau besar  dimana kekuasaannya   membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, bahkan sebagian Nusantara meliputi Sumatera hingga pulau Jawa,” tandas Herman Deru.

Air dan tanah dari Bumi Sriwijaya tersebut lanjut Herman Deru nantinya akan disatukan dalam  sebuah Kendi Nusantara yang disimpan di titik nol IKN oleh  Presiden Jokowi.

Sementara itu sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjelaskan alasan di balik kewajiban 34 gubernur membawa air sebanyak satu liter dan dua kilogram tanah ke ibu kota baru di Kalimantan Timur. Ia mengatakan air sebanyak satu liter dan dua kilogram tanah adalah lambang kesatuan. (ZR)

Editor : Herwan