HALOPOS.ID|SIDOARJO – Dana hibah miliaran rupiah mengalir deras ,disinyalir untuk fasilitas komunitas tertentu. Sementara itu, sektor kesenian dan kebudayaan di Sidoarjo justru megap-megap. Keresahan mulai menyeruak dari para budayawan yang merasa di anaktirikan oleh kebijakan daerah.
Ketua Forum Pamong Kebudayaan, Noel, angkat bicara. Ia menyebut, Pemkab Sidoarjo disinyalir menggelontorkan dana hibah hingga Rp 5 miliar untuk fasilitas komunitas tertentu. Namun, hibah untuk Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) yang jadi tulang punggung aktivitas budaya justru belum juga cair.
“Yang lebih miris, operasional jalan terus, tapi dananya nihil. Sampai sekarang hibah belum cair karena diduga belum ditandatangani Bupati,” tegas Noel kepada awak media ,Senin (2/6/2025)
Menurutnya, situasi ini menunjukkan lemahnya komitmen pemerintah daerah terhadap pemajuan kebudayaan. Padahal, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 dengan jelas menyebut bahwa negara wajib hadir dalam menjaga warisan budaya.
“Ini bukan sekedar kegiatan seremonial. Kebudayaan adalah identitas. Kalau terus dikesampingkan, lama-lama bisa hilang,” ujarnya.
Noel meminta Pemkab Sidoarjo segera meluruskan arah kebijakan pendanaan. Ia menilai, alokasi anggaran jangan hanya berpihak pada kelompok tertentu, tapi harus merata dan menyentuh seluruh pelaku budaya.
“Pemajuan budaya itu bukan proyek, tapi tanggung jawab konstitusional. Jangan tunggu budaya mati baru sadar,” pungkasnya.(S7)