HALOPOS.ID|PALEMBANG – Selama dua hari, 2-3 November Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Sumatera Selatan menggelar Seminar Pemberdayaan Ekonomi Desa, di Hotel Amaris Palembang.
Sekitar 250 kepala desa (Kades) antusias mengikuti seminar tersebut. Bahkan sempat membeludak tapi panitia terpaksa memberlakukan peserta dibatasi 150 orang kades.
Ketua Forum CSR Sumsel, Hadi Prayogo mengatakan seminar CSR ini sengaja digelar untuk membantu kepala desa menjalankan roda pembangunan di desanya masing-masing.
”Kami sering didatangi kepala desa untuk minta bantuan memberdayakan masyarakat kecil sampai ada yang minta pengadaan mobil ambulance. Karena itu timbul pemikiran untuk mempertemukan para kepala desa dengan para manajer CSR perusahaan dan pemerintah tentunya, sehingga mereka lebih memahami apa itu dan CSR dan bagaimana cara mendapatkannya,” jelas Hadi, Minggu (3/11/2024).
Karena itu Forum CSR Sumsel berkerjasama dengan sejumlah kepala desa yang duduk di Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Sumsel kemudian menyelenggarakan seminar itu.
“Tidak disangka kepala desa sangat antusias, sayang tempatnya terbatas karena itu timbul pemikiran untuk menyelenggarakan termin kedua,” katanya.
Erik Asrillah, Kades Burai Ogan Ilir yang juga koordinator kepala desa yang ikut dalam seminar itu mengungkapkan perlu untuk dibikin termin kedua seminar dengan persiapan lebih matang lagi. “Kami terpaksa menolak sejumlah kawan kades yang hendak ikut karena keterbatasan kuota,” ujarnya.
Dalam sambutannya Sutoko mengungkapkan Pemprov Sumsel menyambut baik acara seminar ini, meskipun desa sebenarnya memiliki Dana Desa lewat APBD dan lain-lain, namun tentu saja tidak mencukupi untuk pembangunan.
“Jika kemudian bisa mendapatkan sentuhan CSR dari perusahaan tentu sangat bermanfaat meskipun tetap hati-hati agar tidak menyalahi aturan,” tegasnya.
Sementara itu Basyarudin Ahmad yang sehar-hari juga koordinator CSR Sumsel banyak memberikan penjelasan tentang CSR sehingga kepala desa bisa memahami dan termasuk bisa memanfaatkan untuk membantu pemberdayaan masyarakat desa.
“Jika sifatnya pembangunan memang di desa sudah didukung dana-dana pemerintah tapi jika pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil lewat UMKM, kemudian kesehatan sepertin stunting itu memang wilayah CSR untuk membantu,” jelas Basyarudin.
Sedangkan pembiacara lain juga memaparkan tentang CSR yang dilakukan perusahaan untuk membantu masyarakat tidak mampu. Kepala desa pun mendengar dengan seksama dan tidak jarang mereka pun bertanya tentang CSR yang bisa dikucurkan di desanya.
“Ikut seminar ini menambah pengetahuan kades tentang CSR, apa dan bagaimana dan cara mendapatkan kucuran dana CSR,” kata Bakarudin Kades Rengat.
Karena itu sejumlah kades juga berinisiatif mendirikan Forum CSR di kabupaten/kota wilayahnya masing-masing. “Bagus juga jika ada forum CSR di kabupaten/kota se Sumsel sehingga menjadi kepanjangan tangan dari Forum CSR Sumsel,”tegas Hadi. (MRS)